Pengertian waqaf,hibah,infa’ dan sodaqkoh
�
Waqaf (al-waqfu)
menurut bahasa
artinya “al-habsu” yaitu menahan atau tahanan. Waqaf menurut istilah syara’
ialah menahan harta benda tertentu yang dapat diambil manfaatnya sedangkan
bendanya masih tetap, dan benda itu diserahkan kepada badan/orang lain dengan maksud
untuk mendekatkan diri kepada Allah dan benda tersebut tidak boleh dijual,
dihibahkan atau diwariskan. Wakaf ialah menahan suatu benda yang kekal zatnya,
yang dapat diambil manfaatnya guna diberikan di jalan kebaikan
� Hibah
ialah
pemberian harta dari seseorang kepada orang lain dengan alih pemilikan untuk
dimanfaatkan sesuai kegunaannya dan langsung pindah pemilikannya saat akad
hibah dinyatakan.
� Infaq
Infaq adalah
mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan bukan zakat. Infaq ada yang
wajib dan ada yang sunnah. Infaq wajib diantaranya zakat, kafarat, nadzar, dll.
Infak sunnah diantara nya, infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak
bencana alam, infak kemanusiaan, dll.
� Sodakoh
shadaqah adalah
pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun
pihak-pihak lain yang berhak menerima shadaqah, tanpa disertai imbalan
Perbedaan waqaf,hibah,infa’ dan sodakoh
Wakaf Maksudnya adalah membekukan hak milik terhadap
harta untuk suatu manfaat tertentu, biasanya untuk kepentingan umum. Harta yang
diwakafkan tidak boleh habis, tidak boleh dijual. Penggunaannya pun harus
sesuai dengan niat pemberi wakaf (wakif). Pahala wakaf jauh lebih besar dan
lebih langgeng daripada infak atau sedekah, karena akan terus mengalir kepada
wakif walaupu ia sudah meninggal dunia selama harta itu masih dimanfaatkan. Benda wakaf adalah segala benda baik benda bergerak atau
tidak bergerak yang memiliki daya tahan yang tidak hanya sekali pakai dan
bernilai menurut ajaran Islam, Benda wakaf hanya boleh diberikan kepada
sekelompok orang yang bisa dimanfa’atkan untuk kepentingan orang banyak. Barang
wakaf tidak bisa menjadi hak milik seseorang
Hukum waqaf sunnah
Hibah
·
Merupakan
pemberian yang didasarkan atas kasih sayang
·
Pemberian ini
lebih bersifat keduniawian
·
Pemberian ini
ditujukan kepada orang-orang yang masih dalam hubungan keluarga
·
Pemberian ini
biasanya dalam bentuk barang tidak bergerak
·
Untuk
melaksanakan hibah perlu tata cara tertentu, misalnya dilakukan secara tertulis
·
Hibah hukumnya
sunnah
Infak
infak
dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi
maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (Q.S Ali Imran: 134).
Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infak boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua orangtua, anak yatim, dan sebagainya (Q.S. Al-Baqarah: 215).
Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa (al-Baqarah: 3 dan Ali Imran: 134), ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya (al-Anfal: 3-4), ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan abadi (al-Faathir: 29). Berinfak akan melipatgandakan pahala di sisi Allah (al-Baqarah: 262).
Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infak boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua orangtua, anak yatim, dan sebagainya (Q.S. Al-Baqarah: 215).
Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa (al-Baqarah: 3 dan Ali Imran: 134), ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya (al-Anfal: 3-4), ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan abadi (al-Faathir: 29). Berinfak akan melipatgandakan pahala di sisi Allah (al-Baqarah: 262).
sedekah
·
Merupakan
pemberian sesuatu yang didasarkan atas kepedulian terhadap fakir miskin.
·
Perbuatan ini
dilakukan semata-mata untuk mencari Ridha Allah SWT
·
Sebagai salah
satu perwujudanrasa syukur kepada Allah SWT
·
Pemberian ini
ditujukan kepada fakir miskin dan anak yatim
·
Pemberian
biasanya dalam bentuk uang
·
Untuk
melaksanakan sedekah tidak perlu tata cara tertentu
·
Sedekah
hukumnya sunnah muakkad