|
A. Pengertian Sistem Informasi Managemen
1. Sistem
Semua sistem memiliki 3 (tiga)
unsur atau kegiatan utama, yaitu:
a. Menerima data sebagai masukan ( input).
b. Memproses data dengan melakukan
perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan
lain-lain.
c. Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun
komputer
Suatu sistem dapat terdiri dari
sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya,
sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat
lunak. Masing - masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang
lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras
(hardware) dapat terdiri dari alat masukan,alat pemroses, alat keluaran dan
simpanan luar .
Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai
suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated ). Anda dapat
membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki,
masing-masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiri tidak terintegrasi,
maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai (Pangestu, 2013).
Sistem adalah kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling
berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem merupakan Suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama- sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Contoh : Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware; Sistem Akuntansi; dll.
2. Data dan Informasi
Yang
berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi. Kebanyakan orang mengartikan
data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun bagi kajian ilmiah atau
kaum profesional , dua pengertian tersebut mengandung perbedaan yang
mendasar. Data merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka-angaka, teks,
dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi verbal atau kode-kode
tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut telah di saring dan diolah
melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data
tersebut berubah menjadi informasi. Jadi yang dimaksud dengan informasi adalah
semua data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pihak pemakai. Dengan
demikian yang dipakai orang di dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan
data. Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta.
Data barulah menjadi informasi pada saat mereka digunakan untuk
tujuan tertentu atau apabila mereka menyebabkan timbulnya aksin atau penambahan
pengetahuan tertentu. Data terutama harus mengalami berbagai macam
pengerjaan sebelum bermanfaat sebagai informasi. Data merupakan bahan
dasar untuk proses pengerjaan, dan informasi menjadi produk selesainya.
Contoh-contoh data adalah Nomor Induk Mahasiswa yang tercatat di bagian
akademik Universitas Paramadina, Nomor Induk Kependudukan kota Jakarta Selatan
yang tercatat di Kantor Capil dan kependudukan, Jadwal penerbangan di Bandara
Ahmad Yani Semarang. Tetapi apabila seseorang menghubungi loket bandara untuk
melihat jalur penerbangan ke Jakarta lengkap dengan keterangan kapan waktu
terbang, berapa harga tiket, maka yang dia tanyakan kepetugas di bandara adalah
informasi. Untuk dapat memperoleh informasi, pemakai data harus mengetahui
jenis keterangan yang diperlukan dan bagaimana sistem penyimpanan datanya.
Dari penjelasan di atas secara singkat dapat dirumuskan bahwa data
adalah fakta yang tidak sedang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan, biasanya dicatat diarsipkan tanpa maksud untuk segera di ambil kembali
untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya informasi adalah data yang
telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan keterangan
bagi pengambil keputusan.
3. Manajemen
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Gaol, 2008).
Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh seorang
manajer tercakup dalam akronim POSDCORB (planning, organizing, staffing,
directing, coordinating/controlling, budgeting). Lebih ringkas lagi, kegiatan
manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian.
Di dalam perencanaan, manajer mendefinisikan tujuan organisasi,
menentukan arah tindakan bagi organisasi, serta menentukan langkah-langkah
strategis guna mencapai tujuan organisasi. Dalam pengorganisasian, manajer
mengatur atau menata kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja,
penetapan struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai dalam
satuansatuan organisasi dan sebagainya. Pengendalian manajer mengadakan
evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan
standar baku yang telah ditetapkan.Manajemen adalah proses yang berupa
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan
serta pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM(bahasa Inggris: management information
system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi managemen untuk memecahkan
masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada
aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian
dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem
pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Sistem Informasi Managemen merupakan sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah data base.
Sistem Informasi Managemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti:
“Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan
Pengambil Keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus
bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk
keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan
memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya
dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian
dirumuskan menjadi suatu informasi.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida,
diimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan
ketiga terdiri dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan
puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan
perumusan kebijakan oleh tingkat puncak manajemen
B.
Prasyarat
Sistem Informasi
Managemen
Sebuah sistem informasi manajemen
mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:
1. Perangkat keras computer
2. Perangkat lunak :
a. Perangkat lunak sistem umum
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
3. Database (data yang tersimpan dalam media
penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian Dalam hal penerapan,
sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri
dari:
a. Program
untuk melaksanakan pengolahan komputer.
b. Prosedur
untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk
operator, petunjuk untuk pemakai, dan
seterusnya).
Dalam pendistribusian data maupun
informasi dibutuhkan komunikasi yang baik sebagai syarat mutlak untuk melakukan
koordinasi kerja, baik secara vertikal maupun secar horizontal. Koordinasi
merupakan harmonisasi usaha-usaha yang bersifat individual, dan merupakan
inti/esensi dari manajemen. Informasi dapat disampaikan secara lisan maupun
tulisan misalnya melaluimeeting/pertemuan, surat, rapat, buletin, buku panduan,
telepon, e-mail, dan lain sebagainya.Prinsip utama perancangan system
iformasi manajemen adalah system informasi manajemen harus dijalani secara
teliti agar mampu melayani tugas utama.
C. Tujuan system informasi managemen.
a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di
dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.
b. Menyediakan informasi yang dipergunakan
dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan
bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
SIM yang baik adalah SIM yang mampu
menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat
biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi
yang sangat bermanfaat.Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup
realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM
agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik
manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan
keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat
mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa
bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM
harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen
adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan
atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi
pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.
D. Jenis-Jenis system Informasi
Jenis-jenis
Sistem Informasi :
1. Transaction Processing System (TPS)
Transaction
Processing System adalah aplikasi sistem informasi yang mengambil atau
mengumpulkan dan mengolah data tentang transaksi suatu proses bisnis. Salah
satu dimensi TPS adalah data maintenance yang dapat meng-update data
yang diperlukan. TPS dapat terus berkembang karena perkembangan dunia
bisnis akan terus berkembang. Perkembangan bisnis akan memerlukan sistem yang
terus berkembang pula. Perkembangan bisnis ini disebut Bisnis
process redesign yaitu sebuah study, analisis, dan redesign
proses bisnis yang mendasar untuk mengurnagi ongkos atau meningkatkan nilai
tambah yang dihasilkan. Contoh TPS adalah :
a. Airline reservation
b. Bank deposit
c. Customer returns
d. Inventory procurement
e. Order processing
f. Payroll
2. Management Information System (MIS)
MIS
adalah suatu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan laporan informasi
terpadu bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan dari beberapa database yang
menyimpan data dari benyak sumber, termasuk didalamanyaTransaction Processing
System. MIS menyajikan informasi yang detail, rangkuman informasi dan
informasi terpilih. MIS merupakan salah satu elemen manajemen yang dirasa
penting oleh banyak perusahaan oleh karena itu pengembangan MIS akan terus
dapat berlanjut. Contoh Management Information System adalah :
a. Budget forecasting and analysis
b. Financial reporting
c. Inventory reporting
d. Material requirement planning
e. Salary analysis
3. Decision Support System (DSS)
Decision Support System adalah salah satu aplikasi Sistem Informasi
yang menyediakan informasi yang mendukung pengambilan keputusan kepada
penggunanya.Jika pengguna DSS adalah seorang manajemen, maka program
ini disebut Executive Information System (EIS). DSS fokus pada
penyediaan informasi yang berguna untuk mendukung pengambilan
keputusan. DSSmenyediakan alat bagi pengguna untuk meng-akses data dan
menganalisisnya untuk pengambilan keputusannya. Beberapa pertimbangan yang diberikan
oleh DSS adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah
b. Identifikasi beberapa alternatif solusi
c. Akses informasi yang dibutuhkan utnuk
memecahkan masalah atau pengambilan keputusan.
d. Analisis beberapa keputusan atau variabel
yang akan mempengaruhi keputusan, yang biasa disebut ”what if-analysis”.
e. Simulasi dari keputusan dan hasil yang akan
diberikan.
4. Expert Systems
Expert
system merupakan perluasan daridecision support system. Expert
systemadalah suatu sistem informasi pengambilan keputusan yang mengambil dan
meniru pengetahuan serta keahlian dari seorangexpert problem
solving atau decision makerdan kemudian berpikir dan bereaksi sesuai
dengan seorang expert tadi.
Expert
system ditujukan untuk menduplikasi keahlian dari seorang problem
solver, manajer, profesional dan para teknisi. Para tenaga ahli ini sering
menguasai pengetahuan dan keahlian yang tidak bisa dengan mudah diikuti dan
digantikan oleh sembarang orang dalam sebuah organisasi.Expert
system meniru logika dan pemikiran dari seorang ahli dalam bidang mereka
masing-masing. Hal itu dibutuhkan agar orang lain yang bukan seorang ahli dapat
mengetahui pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh seorang ahli. Berikut
adalah contoh dari penggunaan expert system : Industri makanan
menggunakan expert system untuk menyimpan keahlian dari seorang ahli
yang sudah mendekati masa pensiun
5. Office Automation and Work Group System
Office
Automation (OA) Systemmendukung pekerjaan pada suatu perusahaan secara luas,
biasanya digunakan untuk meningkatkan aliran pekerjaan dan komunikasi antar
sesama pekerja, tidak peduli apakah pekerja tadi berada di satu lokasi yang
sama ataupun tidak.
Office
automation system digunakan untuk mendapatkan semua informasi bagi yang
membutuhkannya. Office automation berfungsi dalam word
processing, elctronic message,work group computing, work group
scheduling,facsimile processing, imaging and electronic documents,
and work flow management. Office automation system dirancang
baik untuk individu maupun kelompok.
Personal
information system dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari single
user. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas individu. Contoh
dari personal information system adalah Microsoft’s Office
Professional, IBM’s Lotus SmartSuite, Corel’s PerfectOffice, dll.
Work group information systemsdirancang untuk memenuhi kebutuhan dari
sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas
dari suatu kelompok kerja. Contoh dari work group information systems adalah Microsoft’s
Exchange and Outlook, IBM’s Lotus Notes/Domino, atau Novell’s GroupWise.
E. Manfaat Informasi.
Informasi perlu dikelola denga baik agar
perusahan dapat mengelola bisnis baik dimana sekarang muaupuin masa yang akan
datang. Efektifitas perusahan tidak akan tercapai
tanpa planning yang baik karena planning merupakan
syarat untuk dapat melakukan organizin
actuating, dan controllingyang baik. Planning. Organizing,
actuating, dan controlling yang baik hanya tercapai dengan pengelolaan
informasi yang baik pula. Dengan demikian, informsi bermanfaat untuk :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Pengendalian
Beberapa
manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji
secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang
efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan
keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan
pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi
untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk
mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjamin.
F. Karakteristik Informasi Siapa Pakai.
Informasi adalah data yang sudah disusun
sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi yang mempunyai kualitas tinggi
akan menentukan efektivitas pengambilan keputusan.
Ada tiga
pilar utama yang menentukan kualitas informasi (Wahyudi Kumorotomo, 1997: 7)
yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut diungkapkan secara
lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni :
1. Ketersediaan (availability) Sudah barang
tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu sendiri, informasi
harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
2. Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi tersebut
diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin maupun strategis.
Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya
keputusan manajemen
3. Relevansi Informasi yang diperlukan adalah
yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
4. Bermanfaat Informasi harus tersaji kedalam
bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya oleh organisasi yang
bersangkutan.
5. Tepat waktu Informasi harus tersedia tepat
pada waktunya, syarat ini utamanya sangat penting pada saat organisasi
membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan yang krusial.
6. Keandalan Informasi harus diperleh dari
sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi
informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang
disajikan.
7. Akurat Syarat ini mengharuskan informasi
harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini berarti juga bahwa
informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari
data pendukungnya.
8. Konsisten Informasi tidak boleh mengandung
kontradiksi di dalam penyajiannya, karena konsistensi merupakan syarat penting
bagi dasar pengambilan keputusan. Tampak bahwa ada berbagai macam syarat yang
harus dipenuhi bagi informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah data atau
penyedia informasi harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian isi, format
maupun segi-segi lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami karena dalam
organisasi modern, kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen itulah
yang akan menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang bersangkutan.
G. Hambatan Informasi Bagi Pengambilan
Keputusan.
Menurut Bodnar dan Hopwood
1998:394), ada enam langkah yang harus dilalui oleh seorang manejer dalam
membuat keputusan yaitu:
1. Identifying and defining the problem
2. Determining alternative couirses of action
3. Evaluating the possible courses of action
4. Selecting the best course of action
5. Carrying out the selected course of
action
6. Following up to ensure that the desired
results are abtained
Sistem Informasi Manajemen sebagai
pengambil keputusan dalam lingkungan usaha dapat digambarkan seperti berikut
(James A. O’Brien): Gambar dibawah mencontohkan susunan organisasi
yang mudah disesuaikan dengan lingkungan lainnya karena suatu organisasi dapat
saja mengubahnya sesuai dengan perubahan lingkungan di dalam organisasi mereka
sendiri. Sistem informasi merupakan sebuah perpaduan/gabungan
orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber
daya-sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi
pada sebuah organisasi.
Dalam membuat keputusan sering dijumpai
hambatan-hambatan yang disebabkan oleh informasi yang tidak tepat waktu.
Mengumpulkan informasi tidak semudah seperti yang dibayangkan. Permasalahan
umumnya muncul pada saat mengumpulkan informasi, tak jarang sebuah informasi
harus dibayar dengan mahal misalnya, untuk mendapakan informasi mengenai
kecenderungan prilaku konsumen terhadap sebuah produk, perusahaan mambayar
mahal seorang konsulrtan pemasaran.
Tahapan-tahapan diatas dapat dilakukan
apabila didukung dengan penyediaan informasi yang baik. Informasi yang tersedia
tidak akan mendungkung decision making apa bila terjadi hal-hal
dibawah ini :
1. Informasi salah
2. Informasi tidak diteruskan atau ditutupi
3. Informasi sulit dikumpulkan
4. Informasi sulit dicari
5. Informasi tidak jelas kebenarannya dan
sulit untuk dikonfirmasi
6. Sistem penyimpanan tidak jelas
7. Informasi yang dibutuhkan tidak jelas
8. Kurang bertanggung jawab mengumpulkan data
atau informasi
9. Bocornya informasi penting/rahasia
10. Dana terbatas
Dengan demikian, perusahaan harus
mengupayakan agar informasi dapat memenuhi karakteristik informasi yang baik
dan berusaha seoptimal mingkin agar dapat meminimalisasikan hambatan-hambatan
yang terjadi dalam memperoleh informasi.
H. Input, Proses, Output, dan Pengendalian
Informasi.
Setiap open sistem termasuk sistem
informasi manajemen memiliki input, proses, output, dan pengendalian. Keempat
aspek tersebut perlu dikenali dengan mengajukan pertanyaan-ertanyaan misalnya:
a. Input
1. Keputusan apa yang akan dibuat ?
2. Berapa banyak informasi yang dibutuhkan ?
3. Mengapa informasi tersebut dibutuhkan ?
4. Siapa yang bertanggung jawab untuk
mengelolah informasi tersebut ?
b. Proses
1. Bagaimana cara mendistribusikan informasi
tersebut ?
2. Bagaimana cara membuat informasi tersebut ?
3. Bagaimana cara memproses informasi tersebut
?
c. Output
1. Kapan informasi tersebut dihasilkan ?
2. Bagaimana kualitas informasi yang
dihasilkan ?
3. Puaskah para pengguna informasi ?
d. Pengendalian
1. Bagimana para pengelolah informasi mempertanggung
jawabkan tugas yang diberikan ?
2. Bagaimana cara melakukan koreksi atau
revisi ? kapan koreksi atau revisi tersebut dilakukan?
3. Bagaimana pengklasifikasian sistem
informasi ?
I. Pengendalian Sistem Informasi
Managemen.
Pengendalian sistem informasi merupakan
bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan
melaksanakan fungsi yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan daam
proses pengelolaan informasi. Ada beberapa ketrampilan untuk mengelola
pengendalian sistem informasi, yaitu ;
1. Kemampuan mengendalikan kegiatan
perencanaan informasi
2. Kemampuan mengendalikan proses transformasi
informasi
3. Kemampuan mengendalikan organisasi
pelaksana sistem informasi
4. Kemampuan kemampuan kegiatan koordinasi
Dengan kemampuan kemampuan itu, maka
terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan sistem informasi. Pengendalian
sistem informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina,
dan mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi,
khususnya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi,
dan koordinasi
0 komentar:
Posting Komentar